Sejak awal berdirinya kota Surabaya sudah memiliki sejarah yang penuh cerita heroisme atau kepahlawanan, lambang Kota Pahlawan ini berasal dari 2 suku kata yaitu Sura (berani) dan Baya (bahaya) yang secara harfiah dapat diartikan berani menghadapi bahaya yang menghadang. Hal ini juga yang melandasi tanggal 31 Mei dijadikan Hari Kelahiran Kota Surabaya, pada tanggal tersebut terjadi pertempuran Raden Wijaya melawan bangsa asing dari Mongol dipimpin oleh Kubilai Khan yang terkenal pada tahun 1293. Baca lebih lanjut
Proklamasi berasal dari bahasa Latin (Proclamare) pengumuman atau pemberitahuan ke publik. Proklamasi adalah semangat dengan rela berjuang, berjuang dengan hakiki, tulus dan penuh idealisme dengan mengesampingkan segala kepentingan diri sendiri.
Semangat Proklamasi adalah adalah semangat persatuan, kesatuan yang bulat mutlak dengan tiada mengecualikan setiap golongan dan lapisan masyarakat Republik Indonesia. Baca lebih lanjut
Sebelum memasuki gerbang komplek Keraton Kasepuhan terdapat dua buah pendopo, di sebelah barat disebut Pancaratna yang dahulunya merupakan tempat berkumpulnya parapunggawa Keraton, lurah atau pada zaman sekarang disebut pamong praja. Sedangkan pendopo sebelah timur disebut Pancaniti yang merupakan tempat para perwira keraton ketika diadakannya latihan keprajuritan di alun-alun.
Di depan Keraton Kesepuhan terdapat alun-alun yang pada waktu zaman dahulu bernama Alun-alun Sangkala Buana yang merupakan tempat latihan keprajuritan yang diadakan pada hari Sabtu atau istilahnya pada waktu itu adalah Saptonan. Dan di alun-alun inilah dahulunya dilaksanakan berbagai macam hukuman terhadap setiap rakyat yang melanggar peraturan seperti hukuman cambuk. Di sebelah barat Keraton kasepuhan terdapat Masjid yang cukup megah hasil karya dari para wali yaitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Baca lebih lanjut
ASEAN Environmentally Sustainable City Award
Kota Surabaya terus meningkatkan prestasinya, kali ini kota yang mendapat julukan sebagai kota Pahlawan ini meraih penghargaan ASEAN Environment Sustainable City sebagai kota dengan penataan lingkungan berkelanjutan terbaik dibanding kota-kota besar lain di ASEAN.
Baca lebih lanjut
Menghadapi pelaksanaan Pemilu 2014, masyarakat perlu meningkatkan kedewasaan dan kesadaran berpolitik agar kualitas demokrasi semakin baik. Mengingat perkembangan dan dinamika sosial politik menjelang Pemilu 2014 sangat tinggi, seluruh pemangku kepentingan perlu mengendalikan kegiatan politiknya agar tidak menganggu publik. Namun demikan, ketika kesadaran itu mulai tumbuh dan meningkat, hal yang tidak kalah pentingnya adalah kesiapan untuk menerima kemenangan juga kekalahan dan menerimanya sebagai suatu hal yang biasa dalam sebuah kompetisi. Harus disadari bahwa masyarakat selain rasional dan cerdas dalam menentukan pilihannya, diharapkan juga bahwa masyarakat lain dihormati pilihannya.
Ini adalah sebuah fakta tentang Presiden dan Wakil Presiden yang pernah menjabat di Negara Indonesia
Presiden termuda: Soekarno (44 tahun, 2 bulan).
Presiden tertua:
– saat mulai menjabat: BJ Habibie (61 tahun, 11 bulan).
– saat jabatan berakhir: Soeharto (76 tahun, 11 bulan).
Presiden dengan umur terpanjang: Soeharto (86 tahun, 7 bulan).
Presiden terlama: Soeharto (31 tahun, 2 bulan).
Presiden tersingkat: BJ Habibie (1 tahun, 5 bulan). Baca lebih lanjut
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat “koreksi total” atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama. Baca lebih lanjut
Bangsa Indonesia memang sedang terpuruk dari banyak hal seperti Korupsi disanasini, moral bangsa yang makin melorot, perekonomian tidak stabil, tingkat kesejahteraan masyarakat masih dibawah rata-rata, dan masih setumpuk lagi masalah yang harus diperjuangkan para tokoh dan petinggi negara ini.
Disamping dari segala keterpurukan dan kekurangan yang sedang dialami Bangsa Indonesia tercinta ini, kita sebagai Masyarakat / Orang Indonesiah masih ada sesuatu yang kita banggakan kepada dunia, mari kita simak apa saja yang masih kita bisa banggakan sebagai Orang Indonesia ; Baca lebih lanjut
Taman Bungkul merupakan ruang terbuka hijau di lahan seluas 900 meter persegi. Terletak di Jalan Raya Darmo,Kota Surabaya, Taman Bungkul dilengkapi berbagai sarana pendukung seperti jogging track, taman bermain anak, akses internet nirkabel, amfiteater, dan arena skateboard, yang juga terdapat makam Ki Supo atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Bungkul. Dia adalah salah satu ulama Majapahit dan masih terhitung saudara ipar Raden Rahmad atau Sunan Ampel.